Saya sedang sibuk dengan PC saya. Sedang men-stalk twitter milik diA. Dan tiba-tiba hal itu terjadi lagi. Ini sudah yang kedua kali. For no reason, air mata saya jatuh. Padahal nggak ada yang sedih. Heran.
Lalu saya mendengar suara hujan. Nadanya yang monoton tapi tetap terdengar indah di telinga. Saya menoleh ke arah jendela, langitnya gelap. Gelap, hujan, dan beberapa lagu sendu yang mengalun lembut dari Media Player Classic. Perfect. Saya selalu suka saat-saat seperti ini. Sungguh.
Dan hujan tiba-tiba saja berhenti. Dan tanpa sadar air mata saya juga berhenti. Seperti ada suatu hubungan khusus antara saya dan hujan. Tak ada lagi air mata, tak ada lagi sendu.
Tapi sayang, tak ada kamu.
Saya belum sempat mengucapkan ini jadi.., selamat musim penghujan, kamu. :)
(bukan kAmu. tapi kamu. iya, kamu. kamu tanpa huruf A besar. kamu yang itu, yang akhir-akhir ini mampu membuat hati saya menjadi sendu dan teduh. iya, kamu.)***
No comments:
Post a Comment