Langit Yang Terhubung

Waktu naik ke atas genting, menatap langit biru yang luas. Jadi berfikir kalau kita berdua itu terhubung.

Langit itu luas. Tak ada batasnya. Jarak beribu-ribu kilometer tampaknya bukan masalah. Karena langit - langit menghubungkan kita berdua, #A.

Tapi aku mau bukan langit yang menghubungkan kita berdua. Tangan dan hati yang terpaut satu sama lain - itu yang aku inginkan.

***

High School-er

Sore! Sekarang saya udah resmi jadi anak SMA dong :DD Seneng? Nggak juga sih. Tapi yaa nambah pengalaman aja. Tadi saya menjalankan kegiatan MOPDB (Masa Orientasi Peserta Didik Baru) yang terakhir. TERAKHIR, itu tandanya saya udah resmi jadi anak SMA betulan sekarang :'')

Banyak kesan-kesan yang saya dan teman-teman 1 kelompok saya alamin. Banyak banget. Tapi yang masih menempel jelas di ingatan saya itu waktu disuruh nulis surat cinta (buat kakak OSIS). Daaan.... Saya salah alamat. I WAS WRITING A LETTER TO #A. Oh God! Saya nggak tau kalau suratnya itu buat kakak-kakak OSIS. Dan hari Selasa kemarin, hari MOPBD terbaik yang pernah saya alamin. Kenapa? Kita semua main games. Seru. Pake bangetttt. Kita disiram sama kakak-kakak OSIS, baju olahraga saya basah kuyup. Dan nggak tau kenapa, saya seneng. I love for being wet. Disitu kekompakkan sama kekeluargaan-nya terasa banget. Apalagi waktu main volley balon yang dalemnya diisi air. Aaaa! Andai waktu bisa diputar kembali...

Dan yang paling penting, ada temen 1 kelompok saya juga yang cakep ._. HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA ini konyol abis. Tapi beneraaan. Mukanya kayak orang Cina gitu. Inisialnya A pula ._. HAHOEHAHAOHAOHAHAHA saya ternyata demen sama orang yang kayak begitu ya x))

Okedeh. Segini aja dulu. Nanti kalau ada foto-foto tentang kehidupan Baru saya di SMA bakal saya posting. Oke. Sekian! x

1 Tahun

Hai, kamu yang disana.

Sudah hampir 1 tahun dan aku belum bisa menjelaskan perasaan apa yang aku rasakan padamu. Selama ini aku menganggapmu sebagai seorang crush yang berharga bagiku. Aku menyukaimu. Ya, hanya itu yang mampu aku ungkapkan. Padahal, lebih dari itu. Entah kapan persisnya perasaan ini mulai berubah. Tapi aku tahu dan aku merasakannya. Sepertinya aku mulai merasakan adanya perubahan ini saat aku mulai berfikir bahwa, "1 tahun bukanlah waktu yang sebentar."

Entah. Mengapa bisa-bisanya aku hampir tidak memikirkan pria lain? Maksudku, pria yang stuck di pikiranku. Katakan saja, Hugh Jackman dan Carter Jenkins. Mereka berdua aktor. Aku menyukai mereka. Aku mengagumi mereka. Tetapi mereka tidak pernah stuck di dalam pikiranku dalam jangka waktu yang lama. Hanya kamu. Ralat. Kamu, ayahku dan kakak laki-lakiku. Maksudku, kenapa bukan orang lain? Mengapa bukan seorang pria yang kemarin aku temui di supermarket? Mengapa bukan salah satu teman sekolahku? Mengapa harus kamu, kamu dan... kamu?

Skak Mat. Nowhere to go. Aku harus pergi kemana lagi? Aku terjebak di dalam  pikiranku sendiri. Aku terjebak di labirin hidup yang penuh dengan kelikuan. Aku terjebak di dalam imaji tentang seseorang. Aku terjebak di dalam imaji-mu.

I've been thinking again and again. 1 tahun memang bukan waktu yang sebentar. Ya, hampir 1 tahun sudah aku menyembunyikan ini semua. Berkata suka tapi padahal bukan sekedar suka yang aku rasakan. Aku harus memulai darimana? Tuhan, aku harus memulai ini semua darimana? Perlukah aku mengulang semuanya? Menghancurkan susunan lego yang telah lama aku bangun begitu saja lalu menyusunnya lagi dari awal? Aku lelah. Lelah. Mencintaimu seperti ini saja sudah membuatku amat teramat sangat lelah.

Entah sampai kapan perasaan ini akan terpendam jauh disini - di lubuk hatiku. Apakah perasaan ini akan terus terkubur atau seseorang akan menaruh harapan dan merangkainya lagi dari awal?

Entah. Just wait and see.

Oh, #A. H-30 :)) 1 tahun aku mengenal dirimu dan hari dimana aku mulai merangkai lego perasaan itu sampai setinggi ini. 10 atau 15 tahun lagi? :)