Friday 21 September 2012

Imajiner

Ingin rasanya aku menulis lagi.
Tentangmu.
Menulis rentetan huruf dan kata-kata yang penuh dengan emosi.
Ingin rasanya aku sematkan namamu dalam tulisan ini.
Tapi tidak bisa.
Namamu tampak imajiner.
Ada yang aneh saat aku mencoba untuk menyematkan namamu.
Tapi aku bisa melafalkannya dengan lantang dan jelas.
Tak jarang juga aku menyebut namamu dengan lirih.
. . . . .  . . . .  . . . .
Imajiner, kan?

No comments:

Post a Comment