Wednesday 21 December 2011

sabar

beberapa kali saya sering liat status facebook atau tweets, dan bahkan tak jarang, mendengar seseorang berkata "Sabar itu ada batasnya."

apa sabar itu ada batasnya?

beberapa minggu yang lalu, saya mendengar acara spritual keagamaan (bukan mistis atau semacamnya) di salah satu stasiun radio terkenal di jakarta. waktu itu, sang narasumbernya berkata, "sabar itu nggak batasnya." jadi? dulu saya berpikiran kalau sabar itu ada batasnya. gara-gara saya mendengar pernyataan bahwa, 'sabar itu nggak ada batasnya', saya jadi beranggapan kalau sabar itu nggak ada batasnya.

teman saya lucu, Okta namanya. dulu dia pernah bilang, "Sabar itu kaya bensin. kalo abis bisa diisi lagi. banyak SPBU yang mejeng di trotoar jalan sana."

di dalam komik Benny & Mice dalam seri Lagak Jakarta volume 2, para komikus konyol ini menulis,
"A watched pot never boils."
cerek yang terus ditunggui, seakan tidak pernah mendidih...
sabar... segala sesuatu perlu waktu. sabarlah !!
(tapi.. sabar 'kan punya batas??!
kalau kelamaan, ya keterlaluan juga.)

jadi? sabar itu ada batasnya atau tidak?

saya pribadi masih menganggap kalau sabar itu tidak ada batasnya. tapi kadang, saya suka merasa kalau quota sabar saya abis. seperti kata Okta tadi, sabar itu kayak bensin. jadi, kadang saya suka berdoa, meminta pada Tuhan agar quota dan masa tenggang sabar saya diperpanjang dan di perbanyak. inget, lho. perbanyak. berarti persediaan sabar saya masih ada, belum abis :p

so, kita mempunyai presepsi yang berbeda-beda. jalani presepsimu sendiri. jangan ikut-ikut orang lain. dalam hal apapun, berusalah menjadi 'dirimu sendiri'. kalau quota sabarmu menipis? ya isi lagi dong! banyak SPBU yang mejeng di trotoar ;)

No comments:

Post a Comment