Monday 22 August 2011

Love.

Love is like a war. easy to start, hard to end.


udah beberapa kali saya ngerasain bagaimana rasanya suka sama seseorang. masih suka. sekedar mengagumi, bukan mencintai. untuk sekarang, fase saya masih permulaan. sudah mengenal apa itu arti Cinta, tapi belum bisa mempraktekannya.

cinta itu rumit. maka dari itu saya enggan menghampirinya. apalagi masuk kedalamnya. bagi saya, cinta itu hanya untuk orang dewasa. anak seumuran saya yang memulai sebuah hubungan yang melebihi teman, hanya sebagai status. ujung-ujungnya putus juga, kan? menurut saya, cinta yang sesungguhnya itu abadi. tidak pernah berakhir. seperti cinta Tuhan dan Orangtua kepada kita. tidak pernah berakhir kan? menurut saya pribadi, itulah yang di namai cinta.

saya pernah merasakan cinta kok.

cinta sesaat. perasaan yang benar-benar melebihi suka bahkan sayang terhadap seseorang.

datang tiba-tiba, pergi tiba-tiba.

menyakitkan?

tidak juga.

justru saya bersyukur.

karena jika saya mencintai orang itu terlalu jauh, saya pasti akan terlarut dalam kesedihan.

maka dari itu, saya bersyukur kepada Tuhan. walau kadang saya menyalahkan diri sendiri juga Tuhan, sekarang saya sadar. semua sudah diatur. mungkin nanti saya akan dipertemukan oleh teman masa kecil saya yang dipercayai Tuhan untuk menjadi tambatan saya yang terakhir. atau oleh orang yang sama sekali belum pernah bertemu, atau mungkin oleh seseorang yang pernah bertemu di suatu tempat walau hanya sekilas, saya tidak tahu.

mungkin nanti, besok, saya juga tidak tahu. entah kapan, saya pasti akan menemukan orang itu. Tuhan tidak pernah ingkar janji. segalanya menjadi lebih indah kalau kita berada dekat dengannya.

 cinta yang kita rasakan dengan pacar kita di dunia, sesungguhnya hanyalah cinta sesaat. cinta sesungguhnya yang abadi di dunia ini adalah cinta dan kasih sayang dari Orangtua dan cinta juga kasih sayang dari Tuhan.

No comments:

Post a Comment