Friday, 17 February 2012

#A

Jarak membentang jauh.
Membentuk kerenggangan.
Semua--hampir--sulit untuk dicapai.
Karena jauh.
Jauh,
Apa itu alasan?

Andaikan, #A, andaikan,
Aku tidak mengenalmu.
Masih memandangmu sebagai orang Asia yang biasa-biasa saja, dan jauh.
Apa aku tetap menjadi diriku yang sekarang?
Apa kau tau, #A? Satu kejadian, sekecil apapun itu, akan merubah kejadian di waktu berikutnya.

#A, asal kau tau,
Hidup itu.. Hidup itu mudah.
Aku akui itu, #A
Tapi ada beberapa faktor yang membuatnya sulit.
Faktor apa itu, aku tidak--aku tahu,
tapi sulit untuk menjelaskannya.

#A, kau jauh.
Ribuan--bahkan mungkin ratusan ribu kilometer dari sini.
Kau tidak mengenalku. Siapa aku, itu pasti bukan urusanmu.
Tapi #A, I do know you.

Suatu saat, jika memang waktunya,
Kita akan bertemu. Entah siapa dan bagaimana dirimu kelak,
bagiku, kau tetap #A yang aku kenal.
Asia, mengagumkan, dan jauh.
Setidaknya itu yang aku pikirkan sekarang, #A.

Dari detik ke detik,
Pikiranku semakin meluas.
Dulu, realita terbantahkan oleh logika.
Tapi sekarang, logika yang terbantahkan oleh realita.
Dan sekarang, realita semakin menunjukkan kehadirannya, #A.
Kau paham maksudku, kan, #A?

Hidup itu, tau nggak #A?
Hidup itu terasa kosong saat kita sendirian.
Nggak ada seorangpun. Sendiri, #A, sendiri.
Dulu, jauh sebelum aku mengenalmu, aku memang tidak sendirian.
Tapi setelah aku mengenalmu, aku jauh tidak lagi sendirian.
Tapi seiring berjalannya waktu, aku mulai di hadapkan dengan realita yang ada.
Tau nggak, #A, realita yang sedang aku hadapi sekarang ini ada hubunganya denganmu.
Aku nggak bisa selamanya hidup di fantasiku sendiri, kan, #A?
Aku harus bangun.
Tapi kalau aku bangun, fantasiku akan menguap begitu saja.
Aku masih belum siap, #A.

Pikiranku melayang jauh.
Jauh melambung ke masa depan.
Dan sekilat siluetmu hadir di dalam pikiranku.
#A, apa maksudmu?
Hadir di dalam pikiranku tiba-tiba,
menghilang dari pikiranku juga tiba-tiba.
Aku lelah, #A. Lelah. Memikirkanmu.
Walau aku tahu kehadiran dan hal-hal tentangmu tak akan pernah habis dalam pikiranku.

Tapi lihat aku.
Aku menunggu, #A. Menunggu.
Menunggu sampai kesempatan dan keajaiban itu datang.
Entah sampai kapan.

Hidup itu nggak selamanya berakhir bahagia seperti di dalam dongeng, kan, #A?
Nggak selamanya itu bukan berarti nggak mungkin.
Ada kesempatan,
dan aku harap aku yang mendapatkan kesempatan itu.

Aku harus menunggu?
Tak apa,
Aku sudah terlatih, #A.
Aku terlatih untuk menunggu,
karena aku selalu menunggumu.

No comments:

Post a Comment