Monday, 20 February 2012

Tinta merah

#A, merah itu warna yang berani. Entah mengapa bisa disebut seperti itu.

Ah, I ever saw your photo once. It when you wore red clothes. After you had played 'Laser Wars' with Tyler and the others. You walked while you drunk a medium cup of.. I don't know what were you guys call it. And you looked so pretty awesome. Like usual.

Tinta merah itu menunjukan keberanian. Dan aku menulis ini menggunakan tinta merah. Tapi aku tidak berani membertitahu orang-orang apa yang sedang aku tulis sekarang. Aku takut mereka meledekku, mencemoohku atau apalah--aku takut, #A. Aku malu. Tinta merah benar-benar tidak sesuai dengan kepribadianku.

#A, setiap malam aku selalu menulis sesuatu tentangmu menggunakan tinta hitam. Dan ini baru kali pertama aku menulis tentangmu menggunakan tinta merah.

#A, temanku pernah bilang, katanya, mimpi yang pernah kita impikan itu akan membawa pengaruh bagi kehidupan kita di dunia nyata. Pantas saja aku belum pernah bermimpi tentangmu. Ternyata pengaruhmu belum cukup besar bagiku. Tapi aku selalu menunggu hingga saatnya tiba.

Tinta merah. Kuharap, dengan aku menulis sesuatu tentangmu menggunakan tinta merah, keberanian mulai timbul dalam diriku. 

Tinta merah, #A. Tinta merah dan kau, semoga membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupanku.

Setidaknya dimulai dari mimpi dulu.

No comments:

Post a Comment