Izinkan aku untuk menulis
agar aku bisa marangkai kata-kata manis
kamuflase dari rindu yang berbaris-baris
*
Jangan pergi jauh-jauh
lihatlah dahimu penuh dengan peluh
sini, duduklah bersamaku
segala dukamu pasti akan luruh
*
Cangkir ini sama seperti kemarin
di dalamnya juga terdapat cairan berkafein
namun rasanya tak sama lagi seperti kemarin
karena kamu pergi - membawa gulaku, membawa rasaku
entah kamu bawa kemana, hanya kamu yang tahu
*
Kamu menangis
padahal isi cangkirku belum habis
kalau begini, bagaimana bisa aku menampung
sisa-sisa gerimis yang turun dari kedua mata seorang sentimentalis?
*
No comments:
Post a Comment